Thursday, July 4, 2013

Bahkan Hujan Takkan Menghentikan Langkah Kami (Oleh: Haqi)


Banyak persoalan yang melingkupi dunia pendidikan kita saat ini: dari masalah tawuran, kasus drop out, biaya pendidikan yang mahal, dan juga para pelajar yang turun ke jalan untuk bekerja. Ternyata hal tersebut yang mendorong Anggun Pesona dan kawan-kawan untuk mendirikan tempat belajar bagi para pelajar, khususnya dari pre-school sampai SMP.
“Jadi awalnya, kita diperkenalkan dengan Ibu-ibu PKK Kota Bogor tentang anak-anak ini (Terminal Hujan—red). Mereka punya banyak sekali masalah, mulai dari drop out, suka ikut turun ke jalan, tawuran, dan lain sebagainya,” ujar Anggun di sela mengajar.
Komunitas Terminal Hujan, begitu mereka menamakannya, merupakan sebuah social movement independen yang peduli dengan pendidikan anak-anak di sekitar Terminal Bus Baranangsiang Bogor. Kegiatan belajar-mengajar dari komunitas ini setiap hari Minggu dari pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Memanfaatkan pelataran kantor Kelurahan Bogor Timur, fokus pelajaran Terminal Hujan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Untuk menyemangati belajar, para kakak pengajar menyiapkan games-games seru di awal, yang mereka sebut dengan ice breaking. Dan untuk menghindari kejenuhan saat belajar, biasanya Terminal Hujan mengadakan acara-acara seru, seperti gathering di Kebun Raya Bogor (bekerja sama dengan TNI AU), dongeng, sampai acara outing yang penuh dengan games seru dan juga hadiah.
Terminal Hujan juga memiliki program beasiswa yang diperuntukkan untuk anak-anak yang mencapai rangking 1-5 di sekolahnya. Beasiswa tersebut berupa peralatan sekolah, seperti seragam, sepatu, tas, dan lain sebagainya. Khusus untuk anak yang memiliki rangking 1-3 diberikan pula sembako untuk orang tuanya.
Tidak hanya berfokus dalam bidang pendidikan, baru-baru ini komunitas yang didirikan pada bulan Juli 2011 mengadakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan bagi anak-anak dan orang tua siswa-siswi Terminal Hujan. Acara yang berlangsung pada tanggal 12 Mei 2013 di Kecamatan Bogor Timur ini melibatkan sejumlah dokter, apoteker, kesehatan masyarakat, dan volunteer muda dari seluruh Jabodetabek. Acara penyuluhan ini juga bekerja sama dengan Semestaguna Foundation.
Harapan ke depan, komunitas yang memiliki motto “Bahkan Hujan Takkan Menghentikan Kami” ini ingin memiliki tempat (base camp) sendiri sehingga tidak perlu menumpang lagi di pelataran kantor kelurahan dan proses belajar-mengajar menjadi lebih nyaman.
Salam Perubahan!

No comments:

Post a Comment